Bab 4. Kewiraswastaan dan Perusahaan Kecil.
Kewiraswastaan
, wiraswasta, wiraswastawan
Kewiraswastaan
(Enterpreneurship)
adalah kemampuan dan kemauan seseorang untuk beresiko dengan menginvestasikan
dan mempertaruhkan waktu, uang, dan usaha untuk memulai suatu perusahaan dan
menjadikannya berhasil. Melalui upaya yang dijalankannya, yang bersangkutan
merencanakan dan mengharapkan kompensasi dalam bentuk keuntungan di samping
juga kepuasan. Bidang usaha atau perusahaan yang dibangun oleh seseorang dengan
kepribadian tertentu (wiraswastawan/entrepreneur) sebagai alternative
penyediaan lapangan kerja, minimal bagi si pemilik modal itu, kita sebut
wiraswasta.
Wiraswasta
Istilah
wiraswasta berasal dari dua kata, yakni ‘wira’ dan ‘swasta’. Wira memiliki arti
berani, utama, atau perkasa. Sedangkan swasta ternyata juga berasal dari dua
kata, yakni ‘swa’ dan ‘sta’. Swa artinya sendiri, dan sta, berarti berdiri.
Jadi, swasta bisa dimaknai berdiri di atas kekuatan sendiri. Dengan melihat
arti etimologis di atas bisa diambil pengertian wiraswasta ialah keberanian,
keutamaan dalam berusaha dengan bersandar pada kekuatan sendiri.
Wiraswastawan
Wiraswastawan
atau orang yang berwiraswasta adalah orang-orang yang peka dalam melihat
peluang berbisnis di masyarakat dan mampu mengembangkan peluang bisnis tersebut
menjadi sebuah usaha yang maju sehingga dapat membuat sebuah lapangan kerja
baru.
Menjadi
seorang wiraswastawan diperlukan kempuan dalam berbisnis dan pengalaman dalam
dunia bisnis.
Unsur-unsur
Penting Wiraswasta:
-
Unsur pengetahuan
-
Unsur ketrampilan
-
Unsur sikap mental
-
Unsur kewaspadaan
Perusahaan kecil dalam lingkungan perusahaan
Perusahaan kecil
memiliki peranan penting dalam dunia usaha. Berdasarkan pengalaman di beberapa
Negara maju menunjukkan bahwa komunitas perusahaan kecil memberikan kontribusi
yang cukup besar di bidang produksi, pajak, penyedia lapangan kerja, dan lain
sebagainnya. Seringkali dari perusahaan kecil muncul gagasan-gagasan baru yang
merupakan terobosan penting dalam kondisi perekonomian yang tidak
menguntungkan. Dengan kiat-kiat tertentu dari pelaku bisnis, perusahaan kecil
dapat berkembang dengan pesat menjadi perusahaan raksasa.
Perkembangan Franchising di Indonesia
Sistem waralaba mulai dikenal pada tahun 1950-an, yaitu
dengan munculnya dealer kendaraan bermotor melalui pembelian lisensi.
Perkembangan kedua dimulai pada tahun 1970-an, yaitu dengan dimulainya sistem
pembelian lisensi plus, yaitu franchisee tidak sekedar menjadi penyalur, namun
juga memiliki hak untuk memproduksi produknya. Agar waralaba dapat berkembang
dengan pesat, maka persyaratan utama yang harus dimiliki satu teritori adalah
kepastian hukum yang mengikat baik bagi franchisor maupun franchisee.
Karenanya, kita dapat melihat bahwa di negara yang memiliki kepastian hukum
yang jelas, waralaba berkembang pesat, misalnya di AS dan Jepang. Tonggak
kepastian hukum akan format waralaba di Indonesia dimulai pada tanggal 18 Juni
1997, yaitu dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) RI No. 16 Tahun
1997 tentang Waralaba. PP No. 16 tahun 1997 tentang
waralaba ini telah dicabut dan diganti dengan PP no 42 tahun 2007 tentang
Waralaba.
Langkah- langkah memilih usaha dengan waralaba adalah:
· Tentukan jenis usaha yang Anda minati sebelum memilih jenis usaha waralaba,
apakah di bidang kuliner, salon kecantikan atau lainnya.
· Pilihlah satu jenis usaha, misalnya waralaba rumah makan saji. Lalu ambil
tiga pilihan waralaba rumah makan saji atau tiga brand yang Anda minati untuk
Anda seleksi.
· Pelajari lebih dalam mengenai sistem waralaba dari ketiga pilihan waralaba
tersebut. Pelajarilah dan bandingkan dengan seksama dari sistem yang
ditawarkannya.
·
Untuk memilih waralaba yang tepat dan bisa membawa Anda
pada kesuksesan berbisnis, berikan pertanyaan detil kepada franchisor. Seperti
informasi detil sejarah berdirinya, kapan memulai franchise, siapa franchisee
pertama, mintalah izin dan informasi apakah Anda boleh bertemu dengan
franchisee pertama untuk mencari tahu pengalaman bisnisnya, dan temukan apa
keunikan dari setiap usaha waralaba yang Anda seleksi tersebut.
Jenis-jenis usaha yang potensial diwaralabakan:
· rumah makan/restoran
· jasa pemasaran
· hotel
· toko buku dan toko cindera mata
· minimarket
· persewaan kendaraan
· pusat kebugaran dan perawatan tubuh
· penata rambut, salon kecantikan, dll.
Ciri-ciri Perusahaan Kecil
Secara umum perusahaan kecil mengacu pada ciri-ciri
berikut :
· Manajemen berdiri sendiri. Biasanya para
manajer perusahaan adalah pemiliknya juga, dengan predikat yang disandang
mereka memiliki kebebasan untuk bertindak dan mengambil keputusan.
· Investasi modal terbatas. Pada umumnya modal
perusahaan kecil disediakan oleh seorang pemilik atau sekelompok kecil pemilik,
karena jumlah modal yang diperlukan relative kecil.
· Daerah operasinya local. Dalam hal ini majikan
dan karyawan tinggal dalam suatu lingkungan yang berdekatan dengan letak
perusahaan.
· Ukuran secara keseluruhan relative kecil ( penyelenggara di bidang operasinya tidak dominan)
Kekuatan Perusahaan Kecil
1. Motivasi yang
kuat untuk mempertahankan usahanya
2. Supply tenaga
kerja yang berlimpah dan upah murah
3. Mengandalkan
sumber keuangan informal yang mudah di peroleh
4. Mengandalkan bahan
baku local
Kelemahan Perusahaan Kecil
1. Kualitas SDM,
terutama kemampuan melihat peluang bisnis terbatas
2. Produktivitas
rendah
3. Etos kerja dan
disiplin rendah
4. Penggunaan tenaga
kerja cenderung eksploitatif dengan tujuan mengejar target
5. Sering
mengandalkan anggota keluarga sebagai tenaga kerja tidak di bayar
Keuntungan perusahaan kecil
Kebebasan dalam bertindak mengacu pada fleksibilitas
gerak perusahaan dan kecepatannya dalam mengantisipasi perubahan tuntutan
pasar. Hal ini lebih memungkinkan dalam perusahaan kecil karena ruang lingkup
layanan perusahaan relative kecil, sehingga penyesuaian terhadap adopsi
teknologi yang sesuai dengan kebutuhan pasar dapat dilaksanakan dengan cepat.
Penyesuaian dengan kebutuhan setempat dapat berjalan
lebih baikterutama karena dekatnya perusahaan dengan masyarakat setempat,
keeratan hubungan dengan pelanggan, serta fleksibilitas penyesuaian volume
usaha dalam kaitannya dengan tuntutan perubahan selera pelanggan.
Mengembangkan
perusahaan kecil
Untuk
mengembangkan perusahaan diperlukan pertimbangan yang matang terhadap tiga hal:
profil pribadi (dalam kaitannya dengan kelayakan kredit, referensi-referensi,
perincian pengalaman perusahaan), profil perusahaan ( dalam kaitannya dengan
sejarah, analisis tentang para pesaing dan pasar, startegi persaingan dan
rencana opersai, rencana arus uang kontan dan analisis pulang rokok ) serta
paket pinjaman ( dalam kaitannya dengan jumlah yang diminta, jenis pinjaman
yang diminta, alasan pembenaran, jadwalan pembayaran kembali- dan
ketentuan-ketentuan pembayaran ). Pertimbangan yang matang untuk mengembangkan
perusahaan, memerlukan kejelian yang terkait erat dengan kemampuan
manajemen, pemenuhan kebutuhan modal, pemilihan bentuk kepemilikan perusahaan
dan strategi untuk memenangkan persaingan pasar.
Kegagalan
perusahaan kecil
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Banyak faktor yang dapat menjadi penyebab kegagalan perusahaan kecil. Sebagaian penyebab kegagalan telah di sebutkan seperti kurangnya pengalaman manajemen, kurangnya modal, kurangnya kemampuan dalam promosi penjualan, ketidakmampuan untuk menagih piutang yang macet, penggunaan teknologi yang sudah ketinggalan zaman, kurangnya perencanaan perusahaan, permasalahan kecakapan pribadi, kesalahan pemilihan bidang usaha, dan lain-lain. Secara umum, tanda-tanda kegagalan perusahaan di tunjukkan oleh:
• Penjualan yang menurun pada beberapa periode pembukuan
• Perbandingan utang yang semakin tinggi
• Biaya operasi yang saling meningkat
• Pengurangan dalam modal kerja
• Penurunan dalam keuntungan
• Peningkatan kerugian
Perbedaan antara kewirausahaan dan bisnis kecil
Kewirausahaan:
Kewirausahaan:
· Berpikir dan bertindak strategik, adaptif terhadap perubahan dalam berusaha
mencari peluang keuntungan termasuk yang mengandung resiko agak besar dan dalam
mengatasi masalah.
· Selalu berusaha untuk mendapat keuntungan melalui berbagai keunggulan dalam
memuaskan langganan.
· Berusaha mengenal dan mengendalikan kekuatan dan kelemahan perusahaan (dan
pengusahanya) serta meningkatkan kemampuan dengan sistem pengendalian intern.
· Selalu berusaha meningkatkan kemampuan dan ketangguhan perusahaan
terutama dengan pembinaan motivasi dan semangat kerja serta pemupukan
permodalan.
Perusahaan Kecil:
· Umumnya dikelola pemilik
· Struktur organisasi sederhana
· Pemilik mengenal karyawan
· Prosentase kegagalan perusahaan tinggi
· Kekurangan manajer yang ahli
· Modal jangka panjang sulit diperoleh
Referensi:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar